Jl. Ulin No. 27 Panarung, Pahandut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, NPSN : 30203650, Telepon : 0811-4272-323, email :web@sdmp.sch.id

Guru SDMP Ikuti Bimtek Manajemen Bencana Se-Kalimantan Tengah: Menuju Sekolah Aman dan Tangguh

Banjarmasin, 27 September 2025 – Komitmen Muhammadiyah dalam memperkuat kapasitas tanggap bencana di lingkungan pendidikan kembali diwujudkan melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelatihan Manajemen Bencana dengan tema “Memperkuat Kapasitas Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) – MDMC Se-Kalimantan Tengah” yang diselenggarakan di Banjarmasin pada tanggal Rabu, 24 hingga Sabtu, 27 September 2025.

Kegiatan strategis ini menghadirkan peserta dari berbagai unsur Muhammadiyah di Kalimantan Tengah, termasuk para guru dari sekolah-sekolah Muhammadiyah yang menjadi garda depan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, siaga, dan tanggap terhadap potensi bencana.

Dari SD Muhammadiyah Pahandut (SDMP), dua guru berkompeten turut serta dalam kegiatan ini, yaitu Ibu Pertiwi Adi Puji Astuti dan Bapak Aan Yudi Prasetyo. Keduanya merupakan tenaga pendidik yang telah lama aktif dalam berbagai program penguatan kapasitas sekolah, khususnya dalam bidang kesiapsiagaan bencana dan pendidikan karakter.

Foto bersama Tim MDMC Kalteng

Selama empat hari pelaksanaan, para peserta mendapatkan pembekalan materi dari narasumber nasional yang berasal langsung dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yakni:

  • Bapak H. Budi Setiawan, ST – Ketua Divisi Penanggulangan Bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC)

  • Bapak Naibul Umam, M.Si – Sekretaris LRB PP Muhammadiyah yang juga dikenal sebagai praktisi kebencanaan nasional

Kedua narasumber memaparkan pentingnya membangun resiliensi sekolah terhadap bencana, melalui pendekatan sistematis dan berbasis komunitas, serta menekankan implementasi SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) sebagai bagian dari strategi utama penanggulangan risiko bencana di lingkungan satuan pendidikan Muhammadiyah.

SPAB: Upaya Strategis Membangun Sekolah Tangguh

Dalam materi-materi yang disampaikan, peserta dibekali dengan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang ada di wilayah masing-masing, analisis risiko, mekanisme penyusunan rencana tanggap darurat sekolah, hingga praktik simulasi evakuasi dan koordinasi antarwarga sekolah.

Lebih dari sekadar pelatihan teoritis, kegiatan ini juga mendorong peserta untuk menyusun rencana tindak lanjut (RTL) yang akan diterapkan di sekolah masing-masing pascapelatihan. Dalam konteks ini, guru-guru SDMP menyampaikan komitmen untuk menerapkan SPAB secara bertahap di lingkungan SD Muhammadiyah Pahandut, dengan dukungan penuh dari kepala sekolah dan Majelis Dikdasmen PNF setempat.

“Bimtek ini membuka wawasan kami tentang pentingnya membangun budaya aman di sekolah. Tidak hanya saat bencana terjadi, tetapi juga bagaimana kita mempersiapkan warga sekolah — guru, siswa, dan orang tua — untuk lebih tanggap, tenang, dan terkoordinasi menghadapi situasi darurat,” ujar Ibu Pertiwi Adi Puji Astuti, salah satu peserta dari SDMP.

Senada dengan itu, Bapak Aan Yudi Prasetyo menambahkan bahwa penerapan SPAB bukan hanya tanggung jawab satu atau dua orang guru, tetapi merupakan gerakan kolektif yang melibatkan seluruh elemen sekolah. Oleh karena itu, hasil pelatihan ini akan segera disosialisasikan dan didiskusikan bersama seluruh warga sekolah sebagai langkah awal penerapan sistem sekolah aman bencana di SD Muhammadiyah Pahandut.

Langkah Maju Muhammadiyah Menuju Sekolah Tangguh

Bimtek ini menjadi bukti nyata bahwa Muhammadiyah, melalui MDMC dan LRB, tidak hanya fokus pada penanganan bencana pascakejadian, tetapi juga menaruh perhatian besar pada aspek mitigasi dan kesiapsiagaan, khususnya di satuan pendidikan.

Program ini selaras dengan semangat "Islam Berkemajuan" yang diusung Muhammadiyah, di mana aspek kemanusiaan, keadaban, dan keberdayaan masyarakat menjadi bagian tak terpisahkan dari misi dakwah dan pendidikan. Penerapan SPAB di sekolah Muhammadiyah diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi sekolah-sekolah lain dalam membangun sistem pendidikan yang aman, tangguh, dan adaptif terhadap risiko bencana.

Sebagai penutup kegiatan, seluruh peserta menandatangani komitmen bersama untuk menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, serta menjadi penggerak dalam menyebarluaskan pentingnya budaya sadar bencana, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di masyarakat luas.

Foto bersama tim MDMC Kalteng dan guru-guru Muhammadiyah Kalteng

Dengan selesainya pelatihan ini, SD Muhammadiyah Pahandut berkomitmen untuk terus melangkah maju dalam mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan siap menghadapi berbagai tantangan kebencanaan, demi menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga tangguh dan peduli lingkungan.

Share on Google Plus

About Pertiwi

Menulis telah menjadi hobinya sejak bangku sekolah dasar. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, tertarik juga dengan dunia fotografi dan design. Penulis memiliki nama lengkap Pertiwi Adi Puji Astuti ini, merupakan kelahiran asli Karanganyar tepatnya pada bulan Mei tahun 2000. Masa Sekolah Dasar sering nomaden (Jawa-Kalimantan) namun sejak kelas 6 sudah menetap di Jawa Tengah. Semenjak kuliah mencoba menjadi anak rantau, hingga kembali lagi ke Kalimantan. Penulis kerap disapa dengan panggilan Pertiwi. Hingga sekarang fokus di dunia pendidikan, photografi dan design. Lebih lanjut penulis dapat dihubungi di kontak email @pertiwiadi24@gmail.com dan instragram @pertiwi_apa

0 comments:

Posting Komentar

Rainbow Mac - Working