Palangkaraya, 17 Mei 2025 — SD Muhammadiyah Pahandut (SDMP) Palangka Raya, Kalimantan Tengah, sukses menggelar Pentas Seni Minat dan Bakat dengan tema “Warisan Budaya Borneo; Pesona Nusantara dalam Gerak dan Nada”. Kegiatan yang berlangsung di Aula Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) ini dihadiri oleh puluhan tamu undangan yang memenuhi aula, termasuk tokoh penting Muhammadiyah di Kalimantan Tengah. Acara ini turut dihadiri oleh Ketua LSBO PWM Kalteng, Agung Catur Prabowo, S.Hut., M.P., Ketua PCM Pahandut, Drs. Ahmad Wahyu Cahyono, M.Pd., Ketua Komite SDMP, H. Mukhlis Rohmadi, Penggiat Literasi, Muhammad Syaifullah serta para orang tua siswa dan undangan lainnya.
(Foto : Beberapa tokoh penting di Muhamamdiyah Kalimantan Tengah yang turut berhadir dalam PSMB) |
Dalam sambutannya, Kepala SDMP, Sandra Aryani K., S.Pd., menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh orang tua yang secara konsisten mendukung kegiatan ini. Ia menyebutkan bahwa tahun ini adalah kali keenam pentas seni tersebut diselenggarakan.
“Pentas seni ini menjadi ajang penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak-anak. Setiap kelas menampilkan hasil karya seni mereka. Total ada 12 tampilan yang menggambarkan budaya Kalimantan, mulai dari tarian tradisional, permainan rakyat, drama musikal legenda Kalimantan, dongeng, hingga adat dan budaya khas Borneo. Beberapa tampilan bahkan ada dikaitkan dengan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat", ujarnya.
Salah satu momen yang paling menyentuh dalam acara ini adalah saat sambutan dari Agung Catur Prabowo, Ketua LSBO PWM Kalteng. Ia tampak terharu ketika mengaitkan seni dengan dakwah Islam. Dalam pidatonya, ia mengatakan:
“Adzan tidak hanya sekadar panggilan untuk salat, tetapi juga merupakan bentuk ekspresi seni dengan melodi yang khas. Ketika Bilal bin Rabah mengumandangkan adzan, Rasulullah pun mengenali suaranya. Berkesenian itu penting karena lewat seni, kita bisa mengenang dan menyebarkan nilai-nilai Islam dengan penuh keindahan.”
Beliau juga mengajak agar kegiatan seni terus dikembangkan dalam konteks dakwah dan pencerahan, sesuai dengan pandangan Muhammadiyah yang melihat seni dan budaya sebagai bagian integral dari kehidupan manusia.
Tidak hanya itu, dalam kegiatan ini SDMP juga memperkenalkan buku antologi puisi berjudul “Pesona Bumi Tambun Bungai” yang merupakan hasil kerja sama dengan Nyalanesia. Buku ini menjadi bagian dari upaya penguatan literasi di sekolah dan membawa SDMP masuk sebagai salah satu dari 50 nominasi percontohan Sekolah Literasi Nasional tahun ini.
(Foto : Penyerahan buku antologi puisi) |
“Kami berharap melalui kerja sama ini, gerakan literasi di SD Muhammadiyah Pahandut semakin berkembang dan berdampak luas. Literasi bukan hanya membaca dan menulis, tetapi juga memahami, mengapresiasi, dan menciptakan,” tutupnya.
Pentas seni ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga menjadi ruang ekspresi budaya dan pendidikan karakter, memperkuat peran sekolah sebagai pusat pembelajaran yang menghargai tradisi dan kreativitas. (pap)
0 comments:
Posting Komentar